Inovasi teknologi terus dikembangkan mahasiswa STIKI Malang, Jatim. Mereka pun tak henti membuat karya-karya yang patut diapresiasi.

Dalam kegiatan workshop digital start up yang diinisiasi APTIKOM Wilayah VII beberapa waktu yang lalu misalnya, dua mahasiswa STIKI memperkenalkan aplikasi buatan mereka. Namanya ManBar, sebuah aplikasi online tour guide.

ManBar ini dibuat berawal dari pengalaman pribadi tiga mahasiswa. Mereka adalah Arga Septian, Ridho Zikriawan, dan Mambaul Ulum.

“Waktu itu wisata ke Pulau Derawan, kita dari pelabuhan susah banget nyari transpor dan guide. Sekalinya dapat, harganya mahal sekali,” ucap Arga.

Akhirnya tercetuslah ide mereka untuk membuat jasa tour guide yang bisa mendampingi di segala macam kondisi dan juga tempat. “Ada varian harga, jadi bisa memilih. Lalu kan kalau pergi ke tempat baru, kita jarang tahu spot foto bagus. Review tentang spotbagus kan juga belum ada,” ungkapnya menjelaskan detail dari aplikasi dengan tagline “Your Another Friend” ini.

ManBar sendiri merupakan singkatan dari main bareng. Aplikasi ini pada dasarnya menyediakan teman sebagai pendamping berwisata. Tidak jarang, banyak wisatawan memiliki kendala saat berwisata, seperti tidak tahu jalan dan kurangnya pengetahuan terkait tempat wisata yang dituju.

“Aplikasi ini ditujukan agar wisatawan dengan mudah mendapatkan teman yang paham dengan destinasi wisata yang mereka tuju sehingga mereka tidak perlu lagi untuk membuang waktu mereka saat berwisata,” tambah Ulum.

ManBar dirancang dengan sistem yang mirip seperti Gojek. Ada seleksi untuk tour guide yang memiliki wawasan terkait tempat wisata tujuan.

Tour guide nanti memberi masukan ke costumer. Jadi, aplikasi ini menjadi jembatan penghubung antara costumer dan guidermereka,” tambahnya lagi.

Selain itu nantinya para pengguna aplikasi bisa mengetahui tempat wisata apa saja yang tersedia beserta estimasi biaya untuk jangka waktu yang bisa diatur sendiri.

Mereka berharap ke depan perekonomian dari sektor pariwisata di Indonesia bisa terangkat. Selain itu, setiap warga sekitar kota juga memiliki pengetahuan tentang wisata apa saja yang bisa dikunjungi di kota masing-masing. (Ard)