Selama satu bulan kedepan, mahasiswa dan dosen di STIKI akan memperoleh pembelajaran bahasa Korea dari tiga mahasiswa Dong-A dan Busan University.Tak hanya belajar bahasa Korea, Park Dong Cheol ( 25 ),An Hyeon Sung ( 23 ), dan Lee Ho Hoon ( 25 ) akan memberikan edukasi mulai dari budaya, sistem perkuliahan, hingga beragam kosakata.

“Saya mengenalkan 50 kosakata kepada mahasiswa dan dosen STIKI mulai dari nama binatang, buah, sapaan, hingga alat transportasi di Korea. Mereka langsung bisa menghafal ungkapan selamat sore,” ujar An HyeonSung, kemarin.

Satu-satunya mahasiswa Busan University ini mengaku, sebelumnya sudah pernah mengikuti program student exchange ke Indonesia, salah satunya di kota Padang . Mahasiswa jurusan bahasa Malaysia dan Bahasa Indonesia ini begitu senang untuk berbagi ilmu di STIKI. “Saya sendiri begitu tertarik mempelajari bahasa Indonesia,” tutur wanita penyuka soto dan nasi goreng ini.

Sementara itu, Park DongCheol mengisahkan perbedaan cuaca antara Indonesia dan Korea saat pertama kali di STIKI. Meski cuaca di Indonesia tergolong hangat hingga dingin, Dong sapaan akrabnya tetap bersemangat mengajarkan budaya dan percakapan bahasa Korea.

“Tak lupa kami juga mengedukasi mahasiswa soal K-POP yang begitu terkenal. Selain itu, budaya makan kami dengan sumpit juga menjadi daya tarik sendiri untuk dikenalkan,” urai Dong.

Lee Ho Hoon menambahkan, ketiganya akan memberi pembelajaran bahasa Korea dalam satu bulan sebanyak 10 kali. Tak jauh berbeda dengan Dong – A University, sistem pembelajaran di STIKI juga maju dengan sistem digital mengoptimalkan penggunaan komputer, Ia mengedukasi beasiswa bagi pelajar asing di Korea.

“Sama halnya dengan sistem beasiswa lainnya,beasiswa baik untuk mahasiswa asli maupun asing diperoleh 10-50% dari Pemerintah dengan ketentuan skor tertinggi prestasi akademik mereka. Sehingga tentu persaingan mendapatkan beasiswa ketat, “ beber Le Ho Hoon.

Head of Office of International Affairs STIKI, Zusana E. Pudyastuti SS, M.Pd mengungkapkan, selain mahasiswa asing mengedukasi bahasa Korea pada mahasiswa dan dosen STIKI, namun juga diberi kesempatan untuk mempelajari budaya indonesia. Program student exchange bacth kedua ini, secara rutin dilakukan selama dua kali dalam setahun. Selama ini, STIKI juga telah bekerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri di ASEAN.

“Manfaatnya, STIKI dapat melaksanaakan kegiatan nasional maupun International yang tentunya akan memberi pengalaman dan edukasi baru bagi civitas akademika. Harapan kedepan tentu akan lebih banyak lagi mahasiswa luar ke STIKI maupun dari STIKI yang ke luar negeri,” tutup Zusana.