STIKI Malang menyelenggarakan kuliah tamu dengan tema Indikasi Geografis di Ruang Seminar Gd. A, Jumat (7/4/2017). Acara ini digagas bersama oleh Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI), Desain Komunikasi Visual (DKV), dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendatangkan pembicara dari luar yaitu Affan Hakim, S.T., pemilik dan manager dari The Affan Hakim Studio.

Indikasi geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.

Tujuan utama kuliah tamu ini adalah agar mahasiswa lebih paham tentang alur pembentukan citra suatu produk lokal untuk meningkatkan harga jualnya.

Dalam kuliah tamu tersebut, Hakim memaparkan proses pembentukan citra untuk memperkuat indikasi geografis produk kopi semende.

stiki-malangb9nyfQ.jpg

Pemaparan dimulai dengan pemaparan fakta bahwa Indonesia merupakan penghasil kopi terbesar nomor empat di dunia. Akan tetapi, produk kopi yang paling banyak dikonsumsi adalah kopi bubuk. Kopi giling, ketika berada di tangan konsumen terutama pengunjung kafe, sering dijual mahal. Sementara ketika dibeli dari petani, harganya sangat murah.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan harga jual kopi dari petani, Hakim bersama Masyarakat Peduli Indikasi Geografis (MPIG), mendesain ulang citra dari kopi semende. Proses pencitraan dimulai dengan mencari pola khas dari Semende. Kemudian, ditemukan adanya lambang adat bernama Tunggu Tubang. Dari penafsirannya, ditemukan keywords  yaitu: home, big family, caramely & brown sugar, dan honesty.

Unsur-unsur utama dalam lambang tersebut dirancang ulang bersamaan dengan keywords  yang divisualkan menjadi lebih modern sehingga terbentuklah identitas baru dari kopi semende. Dengan adanya identitas baru ini, diharapkan dapat meningkatkan harga jual dari kopi semende.

Hakim menutup pemaparannya dengan kalimat, “Jika hasil desainmu tidak lebih baik dari desain sebelumnya maka sebaiknya kamu mulai memikirkan kembali jalanmu di bidang desain.”(*)